Parang
Reijefki Simbolon
Disaat hati bergenderang
Bulir-bulir hati terus berpedang
Terus aku bertualang
Hingga tak sekedar pundi-pundi
Terus aku berdawai
ku ukir setengah pelan
tetapi, tetap saja perlahan
Hati yang berkelabatan
membuang asa yang terus bergerak...
Huahem.... anggota lainnya mulai mengantuk sambil mengerutkan keningnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar